Berlangsung selama kurang lebih delapan hari, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2022 telah memberikan efek bagi perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Lumajang yang menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan.
Sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Lumajang, utamanya pelaku usaha mikro, mengaku ‘kecipratan’ rejeki dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur yang ke VII ini.

Salah satunya Febri, pemilik warung makan Belok Kiri ini selama delapan hari terhitung dari tanggal 25 Juni lalu mengaku kebanjiran omset pesanan catering. Setiap hari, Febri harus mengirimkan sekitar 150 kotak nasi ke beberapa kontingen olahraga luar daerah.
“Sekali kirim sekitar 40 – 50 kotak. itu sehari kirim 3 kali,” ungkapnya saat ditemui disela kegiatannya mempersiapkan pesanan, Minggu (3/7) pagi.
Saat ditanya berapa keuntungannya, Febri enggan menyebut nominal pastinya, namun diperkirakan omsetnya naik 100 persen dibandingkan hari biasanya.
“Pemasukan nambah sekitar 100 persen,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mak Rum pemilik warung di sekitar Sirkuit Sepatu Roda Tambuh Raya, Desa Condro Kecamatan Pasirian juga merasakan dampak ekonomi dari perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Ia mengaku, setiap hari saat pelaksanaan pertandingan Sepatu Roda warungnya tidak pernah sepi pembeli, apalagi saat jam makan siang.
“Kalau siang itu bareng-bareng makannya, ya kewalahan kalau semua pesennya bareng. Di sini kan ada 10 warung, itu aja gak cukup tempatnya sangking ramenya,” ungkapnya.
Berbeda dengan kejuaraan Sepatu Roda sebelumnya, pengunjung saat Porprov Jatim kali ini dirasa lebih ramai. Pasalnya hampir seluruh atlet sepatu roda di Jawa Timur hadir bersama keluarga maupun official masing-masing. Ia pun tak menyebutkan secara detail keuntungan yang diperolehnya selama penyelenggaraan Porprov Jatim Tahun 2022.
“Iya lebih rame ini, kan sampai nginep di perumahan belakang koramil situ, pokoknya alhamdulillah tambah laris,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyebut sedikitnya ada 630 stand UMKM dan ribuan PKL yang berdagang selama 8 hari pelaksanaan Porprov Jatim 2022. Jumlah tersebut tersebar di 14 venue cabang olahraga di Lumajang. Dikatakan Cak Thoriq, dari perhitungan rata rata perputaran uang selama porprov, akumulasi penarikan uang di mesin ATM dan transaksi transfer dari semua Bank yang ada di Lumajang sudah mencapai Rp327 Milyar.
“Itu artinya, porprov ini sangat memberikan peningkatan perputaran uang yang menjadi daya ungkit bagi pulihnya ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Cak Thoriq, penyebaran venue di beberapa kecamatan memiliki dampak bagi ekonomi masyarakat, karena dengan penyebaran venue tersebut juga bisa menjadi penyebaran dan perputaran transaksi uang dari setiap tamu yang datang dari berbagai daerah, termasuk diantaranya para atlet dan keluarga pendamping atlet.
Hal itu masih ditambah banyak rumah yang mendadak jadi homestay beserta pemenuhan konsumsi selama pertandingan cabang olah raga berlangsung. Beberapa rumah masyarakat misalnya yang berada di Desa Condro tempat venue sepatu roda, Desa Sumberwuluh tempat venue paralayang, Desa Purwosono dan Desa Petahunan untuk venue BMX Cross, semua itu mendadak jadi rumah sewa bagi tempat para atlet untuk persiapan bertanding.
Belum lagi dengan hotel yang sudah penuh, warung makan banyak yang habis stok saat ada pertandingan, banyak pelaku usaha yang mengalami peningkatan omset.
Cak Thoriq pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Lumajang yang sudah menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan Porprov Jatim Tahun 2022 tersebut. (Mad/LTV)