Puluhan nelayan di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian mendapatkan bantuan paket Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Paket tersebut terdiri dari mesin kapal penangkap ikan, tabung gas LPG 3 kg, oli mesin dan beberapa perlengkapan lainnya. Bantuan diberikan secara simbolis di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kacamatan Pasirian, Senin (7/11).
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyerahkan secara langsung bantuan tersebut. Adanya program konversi BBM ke BBG bagi nelayan sangat membantu, terutama untuk menghemat pengeluaran. Selain itu, para nelayanan juga lebih mudah mendapatkan bahan bakar gas daripada BBM.
“Kami memang mengusulkan, ini lebih hemat, karena bbm sekarang naik, ini menggunakan gas yang 3 kilo, ini masih subsidi, jadi lebih gampang,” terang wabup.
Disampaikan wabup, total ada 160 nelayanan di Kabupaten Lumajang yang akan mendapatkan bantuan paket Program Konversi BBM ke BBG.

“Kami berharap ini bisa membangkitkan ekonomi, apalagi kondisi saat ini semua semakin mahal, inflasi juga belum bisa dikendalikan dengan baik kata Presiden,” imbuh wabup.
Selain itu, Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah dikenal di masyarakat, kinerja mesin kapal nelayanan yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah, serta ramah lingkungan.
“Memberikan sosulusi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Kemudahan akses LPG di masyarakat. Serta
Dampak positifnya untuk nelayanan ini penghematan pengeluaran,” terang Yunando, Inspektur Migas Kementerian ESDM RI.
Program ini juga berdampak pada perekonomian nelayan karena dapat mengurangi biaya operasional sampai dengan 30 % – 50 % dibandingkan dengan penggunaan BBM. (Mad/Ltv)