Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang mengirimkan sejumlah relawan kesehatan untuk membantu para korban bencana gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyampaikan terimakasih kepada para relawan kesehatan yang sudah memberikan waktunya untuk melakukan misi kemanusiaan. Harapannya, misi kemanusiaan tersebut bisa membantu dan memberikan manfaat bagi para korban terdampak gempa bumi di Cianjur.
“Hari ini kita memberangkatkan 13 orang relawan dari berbagai profesi di Dinas Kesehatan, ada dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, farmasi, dan juga kesehatan lingkungan. Kita pastikan keberadaan mereka nantinya bisa membantu dan memberikan manfaat saat ada di lokasi,” ujar Wakil Bupati Lumajang saat melepas relawan kesehatan di halaman Kantor Bupati Lumajang, Kamis (1/12) siang.
Selanjutnya, Wakil Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah berpesan kepada relawan kesehatan dari Kabupaten Lumajang setelah sampai di Cianjur untuk melakukan koordinasi dengan petugas medis yang terlebih dahulu berada di lokasi.


Beberapa waktu yang lalu, Bunda Indah yang juga sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Lumajang memberangkatkan sedikitnya 7 orang tim Pramuka Peduli ke Cianjur.
“Sebetulnya yang mau ikut banyak, tetapi kami harus selektif sehingga bisa spesifik sesuai dengan kebutuhan di lapangan supaya disana tidak hanya menjadi penonton, tetapi dengan segala profesi dan skillnya bisa bermanfaat dan membantu ketika dilokasi,” ungkapnya.
Bunda indah juga berpesan kepada para relawan yang berangkat untuk selalu menjaga kesehatan dan berhati-hati dalam proses membantu.
“Kalau tim kesehatan sudah jelas fungsinya untuk membantu dalam sektor kesehatan. Sementara tim Pramuka kita tempatkan bersama tim SAR dan BPBD yang ada disana untuk evakuasi,” pungkasnya.
Pengiriman tim kesehatan ke Cianjur selama 10 hari dan akan terus dilakukan evaluasi, sembari menunggu perkembangan kondisi di lapangan. Dengan begitu, hasil dari evaluasi bisa digunakan untuk memutuskan apakah nantinya akan ada pemberangkatan tim kesehatan tahap kedua. (LTV/Dh)