Sebagai upaya mempromosikan kekayaan budaya lokal, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur menggelar acara Batik Fashion Fair, yang bertemakan “Ajining Rogo Soko Busono”, yang berlangsung mulai tanggal 15 – 19 November 2023.
Acara yang diselenggarakan di Grand City Surabaya tersebut ini menjadi wadah untuk mengenalkan keindahan dan keunikan batik khas daerah dari kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Ketua Dekranasda Kabupaten Lumajang Rahayu Agus Triyono menerangkan, bahwa acara tersebut dihadiri ratusan tamu undangan, termasuk para pelaku usaha batik lokal, desainer, serta pecinta busana tradisional, memadati lokasi peragaan.
Menurutnya, acara tersebut merupakan langkah awal untuk mengangkat dan memperkenalkan batik khas daerah, khususnya Lumajang ke ranah yang lebih luas.
“Dalam acara ini, kami Ketua Dekranasda kab/kota tampil, karena kami ingin memperlihatkan keberagaman motif dan keindahan batik dari daerah masing-masing. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung perkembangan industri kreatif lokal,” terang dia.
Selain itu, disampaikan Rahayu, bahwa peragaan busana yang memamerkan ragam desain batik dari daerah tersebut mengundang decak kagum. Mulai dari motif tradisional yang terinspirasi dari alam hingga kreasi modern dengan sentuhan nuansa lokal, semua dipresentasikan dalam karya busana yang memukau.Kemudian, acara tersebut juga melibatkan para pelaku industri kreatif lokal, seperti perajin batik dan desainer busana, untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai proses pembuatan batik, nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, serta potensi ekonomi yang dapat dihasilkan.
“Dekranasda ingin memperkenalkan batik Lumajang sebagai warisan budaya yang tak hanya indah namun juga memiliki nilai-nilai yang mendalam. Kami berharap, masyarakat semakin mencintai dan mengapresiasi batik lokal,” harapnya.
Ia menambahkan, bahwa peragaan busana tersebut menjadi titik awal bagi Dekranasda Kabupaten Lumajang untuk terus mempromosikan dan mengembangkan batik sebagai bagian dari identitas budaya yang harus dilestarikan.
“Harapannya, kegiatan semacam ini dapat semakin mengangkat pamor batik daerah, khususnya Lumajang dan mendorong pertumbuhan industri kreatif di daerah ini,” imbuh dia. (Ltv)
