500 lebih warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu belum mendapatkan hunian di kawasan relokasi. Hal tersebut ditengarai proses pembangunan hunian relokasi bagian belakang (sebelumnya dijadikan hunian sementara) belum rampung total. Selain itu, ada beberapa data penerima hunian relokasi tumpang tindih.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati memastikan seluruh warga yang bertempat tinggal di zona merah peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api Semeru.
“Kita sudah jelaskan terkait data-data yang tadi dipending tadi sudah clear semua. Semua yang berada di zona merah harus dan kita prioritaskan masuk di huntap,” jelasnya usai rapat koordinasi percepatan penyaluran Hunian Relokasi di Kantor Kecamatan Candipuro, Jum’at (6/12).

Diketahui, warga yang sudah menjadi prioritas penerima hunian relokasi sudah dilakukan pendataan oleh BPBD Kabupaten Lumajang.
Sementara terkait kerancuhan data warga penerima hunian relokasi, Wabup memastikan sudah ada verifikasi yang melibatkan pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Dispenduk Capil serta BPBD Kabupaten Lumajang.
“Ada data yang tumpang tindih karena kesamaan nama dan sebagainya itu sudah clear, insyaAllah dua minggu lagi sudah kita masukkan semua,” ungkapnya.
Wabup berharap warga yang berada dalam zona merah peta KRB Gunung Semeru mematuhi seluruh arahan untuk berada di hunian relokasi. (Mad/Ltv)