Malam puncak gelaran Festival Banjir Tahu Kunir Kidul sukses rebut perhatian ribuan masyarakat yang sejak sore memadati Lapangan Desa Kunir Kidul, Minggu (13/11) malam.
Menampilkan sejumlah kesenian budaya lokal, seperti halnya, Jaran Kencak, Pencak Silat, Kesenian Reog, Tari Topeng Kaliwungu, Tari Godril, dan Tari Tahu, acara tersebut semakin semarak dengan ditutup Grebek Tumpeng Tahu setinggi 6 meter. Ratusan orang berebut Tumpeng Tahu dengan berat total hampir 2 Ton.
Diketahui, Tumpeng Tahu tersebut memiliki tinggi lebih dari 6 meter dengan lebar 3 meter dan panjang 5 meter. Untuk membuatnya diperlukan tahu sebanyak 100 gembrong dengan perkiraan 50 ribu buah tahu. Sementara bahan baku yang digunakan 1 ton kedelai.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang hadir bersama Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat itu mengapresiasi gelaran Festival Banjir Tahu tersebut.
“Ini acara yang luar biasa, ini rasa syukur kita semua, syukurane wong kunir kidul atas hasil produksi tahu yang hasilnya sangat baik,” ungkap Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Sementara Kepala Desa Kunir Kidul Drajat Ali Fatoni menyampaikan sejak dilanda pandemi Covid-19, tahun 2020 Festival Banjir Tahu gagal dilaksanakan, baru setelah pandemi Covid-19 tepatnya tahun 2022 kegiatan Festival Banjir Tahu kembali digelar dengan sesion 4.
Disampaikan Fatoni, Kunir Kidul memang memiliki potensi penghasil tahu dengan cita rasa yang khas. Diperkirakan, ada 140 home industri tahu yang beroperasi setiap harinya.
“Disini ada 140 industri tahu, dari jumlah itu dalam satu hari menghabiskan 4,5 ton untuk produksi tahu. Alhamdulillah tahu dari Kunir Kidul memang berbeda,” ungkapnya.
Dirinya berharap dengan kegiatan Festival Banjir Tahu selain dapat memperkenalkan hasil produksi tahu Kunir Kidul, juga bisa meningkatkan pendapatan UMKM Kunir Kidul. (Mad/Ltv)