Sebelum robohnya jembatan Besuk Kobokan atau Gladak Perak pada Desember 2021 lalu, kawasan jalur Piket Nol dulunya dipenuhi para pedagang yang membangun lapak semi permanen, namun keberadaanya kini sudah tidak ada lantaran imbas dari Bencana Erupsi Gunung Semeru yang mengakibatkan matinya jalur tersebut.
Terus bagaimana nasib para pedagang tersebut setelah jalur Piket Nol kembali aktif?Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menjawab beberapa keluhan para pedagang yang dulu sempat berjualan di kawasan jalur Piket Nol.

Cak Thoriq pun mempersilahkan para pedagang untuk kembali berjualan, bahkan pihaknya sudah menyediakan tempat sekaligus area parkir untuk kendaraan roda dua.
“Untuk yang jualan PKL, akan disiapkan tempat di bahu jalan sebelah kanan sebelum jembatan, sekaligus tempat parkir roda dua. Tidak diperbolehkan jualan di tengah jembatan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).
Meskipun begitu, Cak Thoriq melarang pembangunan warung secara permanen di sepanjang jalur Piket Nol.
“Dan, tidak diperkenankan warung dengan bangunan permanen,” imbuhnya.
Selain itu, Cak Thoriq juga berpesan untuk para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah di sungai besuk kobokan.
Cak Thoriq pun meminta seluruh masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan dan merawat keindahan jembatan Besuk Kobokan, karena jembatan Besuk Kobokan atau Gladak Perak telah menjadi jembatan kebanggan masyarakat Lumajang dan salah satu ikon di Kabupaten Lumajang. (Mad/Ltv)